LENSANESIA.COM – Dewasa ini generasi kekinian sedang menggandrungi Invasi Kultural dari Korea Selatan atau dikenal K-POP, hal ini wajar dikarenakan di setiap periodisasi zaman secara bergiliran Trend Dunia silih berganti saling mempengaruhi.
Misal saja, pada era nya demam Hollywood yaitu pengaruh kultural melalui film film asal Amerika Serikat sempat mendominasi perfilman di tanah air, lalu disusul demam Mandarin yaitu merajalelanya film film produksi asal Hongkong, RRC.
Kemudian transformasi invasi kultural asing merangsek selain di media bioskop masuk hingga ke rumah rumah penduduk NKRI melalui tayangan Telenovela, serial televisi produksi asal Spanyol dan negara negara Latin, dilanjut demam Bollywood yaitu tayangan serial televisi produksi asal India, dan seterusnya hingga masuk di masa Industri K-POP yang mengincar target market dunia, termasuk ke penduduk Nusantara.
BACA JUGA :
Hadiri Haul Mama Sempur Ke-49, Founder Bela Purwakarta: Sudah Saatnya Masuk Kurikulum Muatan Lokal
Walhasil tak perlu waktu lama, demam K-POP mempengaruhi minat warga Nusantara dari ibu rumah tangga, kalangan profesional, Millenial, hingga Gen Z.
Selain menjadi alat propaganda untuk menaikan derajat dan bargaining power negara negara yang menjadi produsen produk budaya tersebut, misalnya Amerika dengan film film Hollywood nya yang heroik, futuristik, dengan sentuhan teknologi Hi- Tech nya berupaya menciptakan opini kepada dunia, bahwa Amerika merupakan sebuah negara sangat maju dan Super Power dalam segala hal.
Keberhasilan ini terakhir kali di copy paste dengan sentuhan khas oleh Korsel melalui K-POP nya, maka publik dunia pun bergeser dari menyukai segala hal yang berbau Amerika kepada yang berbau Korea, tak ketinggalan RRC pun dengan produk produk Made In China nya terbilang sukses menyedot minat pasar global.
BACA JUGA :
Haul Mama Sempur ke-49: Mengingat Jasa dan Warisan Syeh Tubagus Ahmad Bakri