Purwakarta, LENSANESIA.COM – Amin Faujan, seorang suami sekaligus orang tua dari atlet panahan berbakat di Victory Archery Club Purwakarta, mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya dukungan dari Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Purwakarta.
Akibat minimnya perhatian dari organisasi tersebut, istri dan anaknya yang aktif dalam cabang olahraga panahan terpaksa harus vakum sementara waktu.
“Istri saya pernah meraih juara 2 beregu dan juara 3 nasional, sementara anak saya menjadi peserta termuda di kejuaraan nasional serta meraih juara 4 Harapan 1. Mereka sangat berpotensi untuk meraih prestasi lebih tinggi lagi. Namun, kurangnya dukungan membuat mereka merasa putus asa,” ungkap Amin Faujan, Rabu (28/8/2024).
BACA JUGA : Dukung Atlet Dayung Purwakarta, PJT II Jatiluhur Berikan Beasiswa
Selain minimnya dukungan, Amin juga menjelaskan bahwa anaknya saat ini harus lebih fokus pada pendidikan setelah memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga kegiatan olahraga pun terpaksa ditunda.
Amin mengaku bahwa, meskipun keluarganya telah mencatatkan prestasi gemilang di ajang nasional, mereka terpaksa menghentikan sementara aktivitas mereka dalam olahraga ini karena tidak adanya respon yang memadai dari pihak terkait di Purwakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Amin juga menceritakan pengalaman pahit yang dialami keluarganya saat mengikuti lomba panahan tingkat daerah yang memperebutkan piala Bupati Purwakarta.
BACA JUGA : Pemkab Purwakarta Mulai Perbaiiki Jalan Rusak di Desa Pasirangin Setelah Viral Aksi Warga Tanam Pohon Pisang
Meskipun secara perhitungan poin keluarganya seharusnya meraih juara, hasil tersebut dianulir oleh panitia penyelenggara yang berasal dari komunitas panahan tradisional, dengan alasan bahwa waktu perlombaan mendekati sore hari.
“Padahal, secara hitungan poin, anak dan istri saya sudah berhak mendapatkan juara, tetapi karena ada masalah waktu yang mendekati sore, akhirnya hasilnya dianulir dan juara diberikan kepada tim lain,” jelasnya dengan kecewa.
Amin juga menyoroti kondisi atlet-atlet lainnya, seperti rekannya dari daerah Bendul yang terpaksa harus bergabung ke Bandung atau pindah ke tim daerah lain untuk mendapatkan dukungan dalam mengikuti kejuaraan nasional dan internasional.
BACA JUGA : Kolaborasi Sanggar Tari Purwakarta Raih Prestasi Gemilang di Yogyakarta International Dance Carnival 2024
“Kondisi ini sangat memprihatinkan, dan hingga saat ini belum ada komunikasi dari pihak Perpani. Saya berharap ke depan ada perhatian yang lebih besar dari Perpani Purwakarta terhadap cabang olahraga panahan, sehingga para atlet, terutama yang masih muda dan berbakat, dapat berkembang dan berprestasi lebih jauh tanpa harus mencari dukungan ke luar daerah,” harap Amin.
“Ini adalah PR besar bagi kita semua, terutama bagi pihak yang terkait langsung dalam pembinaan olahraga di Purwakarta. Semoga ada perubahan yang lebih baik ke depannya, dan harapan saya ada perhatian dari Perpani,” tutup Amin. ***