Jakarta, LENSANESIA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami, terutama yang berasal dari zona megathrust.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari (Aam), menekankan bahwa dalam situasi bencana gempa yang berpotensi memicu tsunami, langkah utama yang harus segera diambil adalah evakuasi cepat, karena hingga kini waktu terjadinya gempa besar tidak dapat diprediksi.
“Intinya sebenarnya ketika kita berbicara megathrust, ketika kita berbicara tsunami, yang harus kita lakukan adalah evakuasi secepatnya karena karakteristiknya berbeda-beda,” kata Aam dalam Disaster Briefing yang digelar pada Senin (9/9/2024).
BACA JUGA : BMKG Sebut Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Menunggu Waktu
Potensi gempa dan tsunami di zona megathrust masih menjadi perhatian masyarakat. Meski demikian, tidak ada teknologi yang mampu memprediksi secara pasti kapan gempa dan tsunami ini akan terjadi, sehingga kesiapsiagaan menjadi kunci dalam meminimalisir risiko.
Untuk mengantisipasi potensi bencana, BNPB telah melakukan simulasi ancaman gempa dan tsunami secara serentak di lima provinsi yang memiliki potensi terdampak oleh megathrust.
“Kita melakukan simulasi secara serentak di 5 provinsi yang berpotensi dilalui oleh zona megathrust, mulai dari Barat Sumatera, Selatan Jawa, hingga Selatan Nusa Tenggara,” ungkap Aam.
BACA JUGA : Masyarakat Tolak Adanya Pabrik Miras, Pemkab Serang Ajukan Surat Penutupan