Tarakan, LENSANESIA.COM – Tim SAR Gabungan melakukan operasi evakuasi ke titik lokasi diduga jatuhnya pesawat milik PT Smart Aviation atau Smart Air, Minggu (10/3/2024).
Dalam proses evakuasi ini, Tim SAR Gabungan mengerahkan tiga alutsista yakni Heli Bell, Boeing 737 200, dan Heli Caracal.
Baca juga : Bencana Banjir Melanda Kecamatan Waled, Ini Data Menurut BPBD Kabupaten Cirebon
Kepala Kantor SAR Tarakan Syahril mengatakan pada hari ini, tim yang on board menggunakan Heli Bell milik Kodam VI Mulawarman sebanyak 10 orang, 5 orang diantaranya merupakan tim rescue dari Kantor SAR Tarakan.
“Jadi dalam susunan skema penyelamatan, Heli Bell membagi 3 shorty utuk melaksanakan rapeling yaitu shorty pertama menurun kan 3 orang, kemudian shorty kedua menurunkan 3 orang lagi dan shorty ketiga menurunkan 4 orang,” terang Syahril dikutip dari akun IG @Sar_Nasional.
Baca juga : Jaksa Agung ST Burhanuddin Mendorong Peran Positif Ikatan Adhyaksa Dharmakarini
Syahril pun menerangkan, pada pukul 14.17 WITA Heli Caracal bertolak dari Tarakan menuju ke Benuang untuk pelaksanaan evakuasi korban. Korban Deni S (L/27) dievakuasi dalam keadaan meninggal. Sementara korban selamat yakni Capt. Pilot M. Yusuf (L/29).
“Evakuasi berhasil kami lakukan pukul 16.36 WITA, selanjutnya korban dibawa menggunakan pesawat Heli Caracal dan langsung menuju ke Lanud Anang Busra Tarakan untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Dr Jusuf SK”, pungkasnya.
Tim SAR Gabungan selanjutnya melakukan evaluasi dan debriefing atas operasi SAR hari ini, dan direncanakan evakuasi tim penyelamat yang masih tinggal di LKP pada Senin (11/3) dengan menggunakan Heli Caracal. ***