Jambi, LENSANESIA.COM – Banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga hari ini (4/1). Lebih dari 13 ribu warga di 11 kecamatan terdampak kejadian yang terjadi sejak Sabtu lalu (30/12).
Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci menyebutkan genangan akibat banjir masih terjadi di beberapa titik. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal. Namun demikian banjir berangsur surut. Total dari 11 kecamatan yang terdampak sebelumnya kini hanya menyisakan 4 kecamatan yang masih terendam.
Baca juga : Polres Subang Lakukan Tes Urine Terhadap Sopir Angkutan Travel untuk Keamanan Penumpang
“Titik longsor yang terjadi di wilayahnya juga sudah tertangani. Warga sudah dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat,” Ujar Dedi.
Selain banjir Dedi mengatakan, menyusul kejadian bencana banjir dan tanah longsor, pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci hingga 7 Januari 2024. Meskipun sudah mulai surut, BPBD setempat masih bersiaga terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca yang masih dinamis di wilayah Kerinci.
Baca juga : BPSDM Jabar Sukses Gelar Orientasi PPPK Bagi 11.895 ASN di Akhir Tahun 2023
“Untuk saat ini, tim BPBD Kabupaten Kerinci, masih akan fokus mendistribusikan logistik bantuan ke masyarakat terdampak menyusul surutnya banjir di beberapa wilayah. Di samping itu, dapur umum yang didirikan oleh tim gabungan masih diaktifkan terutama di desa-desa yang masih terdampak banjir parah,” katanya.
Dedi pun berharap agar penanganan darurat banjir dan longsor dapat berjalan optimal meskipun menemui sejumlah kendala, salah satunya ketersediaan peralatan dan bantuan.
“Mudah mudahan penanganan dan penanggulangan bencana yang terjadi di Kabupaten Kerinci berjalan optimal,” Pungkasnya.
Baca juga : Bareskrim Polri Analisa Laporan Terhadap Roy Suryo
Sementara itu, disinyalir dari laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir merendam 3.588 unit rumah. Dari total rumah terdampak, sebanyak 26 unit rumah mengalami rusak berat, 49 rusak sedang dan 27 rusak ringan. Insiden ini juga mengakibatkan tiga unit jembatan rusak berat.
Pusdalops BNPB melaporkan banjir ini berdampak pada 13.626 warga dan dua warga meninggal dunia akibat terseret banjir.
Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kerinci ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Batang Merao meluap pada akhir tahun lalu. ***