Purwakarta, LENSANESIA.COM – Peringatan Hari Bela Negara yang ke-75 di Kementerian Pertahanan RI pada Selasa, 19 Desember 2023, diselenggarakan dengan penuh semangat dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Irjen Kemhan Letjen TNI Budi Prijono, Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Mohammad Fadjar, MPICT, serta figur publik Deddy Corbuzier dan Atta Halilintar.
Acara tersebut menjadi momentum penting untuk memberikan apresiasi kepada individu atau kelompok yang telah menunjukkan aksi nyata dalam mendukung semangat bela negara. Salah satu sorotan utama adalah Aksi Nyata Bela Negara Award 2023, yang melibatkan perlombaan dengan 6 kategori. Tanissa Puti Rahmadiva menerima penghargaan kategori Aksi Nyata Bela Negara Perseorangan Lingkup Kerja.
Inovasi Tanissa Puti Rahmadiva: Mengelola Gulma Eceng Gondok untuk Indonesia Maju
Tanissa Puti Rahmadiva, pendiri Bumi Kreasi Jatiluhur, berhasil meraih penghargaan melalui inovasi proyek berjudul “Implementasi Bela Negera melalui Pemanfaatan Gulma Eceng Gondok menjadi Kerajinan, Pupuk, dan Briket sebagai wujud aksi bela negara.” Proyek ini tidak hanya menciptakan nilai ekonomi baru tetapi juga memberdayakan masyarakat di sekitar Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
BACA JUGA:
Purwakarta Membuka Destinasi Heritage Baru dengan Nuansa Wisata Jaman Dulu
Dalam proyeknya, Tanissa mengelola gulma eceng gondok menjadi berbagai produk bermanfaat, seperti kerajinan tangan, pupuk organik, dan briket sebagai bahan bakar alternatif. Pendekatan berbasis lingkungan ini menjawab permasalahan eceng gondok yang sering menjadi masalah ekologis di perairan Indonesia.
Penghargaan Sebagai Pengusaha Muda
Tanissa Puti Rahmadiva, pada usia 22 tahun, bukan hanya dikenal sebagai penerima penghargaan Aksi Nyata Bela Negara, tetapi juga sebagai pengusaha muda yang sukses. Pada tahun 2021, dia memulai bisnisnya dengan Bumi Kreasi Jatiluhur di Purwakarta, fokus pada pengolahan gulma eceng gondok menjadi produk bernilai tinggi.
Meskipun menghadapi kendala dalam penghargaan produk lokal di dalam negeri, Tanissa terus berupaya meningkatkan kesadaran akan keberagaman produk lokal.
BACA JUGA:
Memori Bersejarah di Gedung Karesidenan Purwakarta
“Kendala yang dihadapi adalah produk lokal kurang di hargai di negera sendiri, bahkan dari segi harga dijatuhkan, sementara untuk membuat 1 kerajinan ini menggunakan full handmade bisa sampai 1-3 hari tergantung jenis kerajinan,” ujar Tanissa.
“Maka dari itu edukasi tentang product local awareness ini perlu ditingkatkan agar bangsa bisa maju produknya. Bangga menggunakan produk dalam negeri apalagi yang berasal dari limbah, membeli sama dengan turut melestarikan lingkungan,” tambahnya.
Kesuksesannya dalam mengekspor kerajinan ke Eropa juga menunjukkan potensi produk lokal Indonesia di pasar internasional.
Pemberdayaan Masyarakat dan Edukasi Lingkungan
Bumi Kreasi Jatiluhur bukan hanya berhenti pada pengolahan gulma eceng gondok menjadi produk bernilai tinggi, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan melibatkan 20 pengrajin dari dua kecamatan, Tanissa memberikan pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat yang awalnya belum memiliki keterampilan hingga mereka menjadi terampil dalam menganyam dan menciptakan produk bernilai ekonomi.
BACA JUGA:
Gedung Karesidenan Purwakarta: Perjalanan Sejarah yang Dikenang dan Dicintai oleh Komunitas Lokal
“Harapannya bumi kreasi dapat hadir di seluruh Indonesia yang perlu penanganan terkait gulma eceng gondok, kami siap menghadirkan pelatihan untuk memberdayakan masyarakat dari yang asalnya belum memiliki keterampilan menjadi terampil. Hingga bisa menghasilkan produk yang bernilai ekonomi. Menunjang program ekonomi kreatif yang digalangkan pemerintah hal ini menjadi bisnis marketfit yang dapat menanggulangi masalah sekaligus menghadirkan solusi.” tutur Tannisa.
Tanissa berharap agar Bumi Kreasi dapat berkembang di seluruh Indonesia, memberikan pelatihan untuk memberdayakan masyarakat dari yang tidak memiliki keterampilan menjadi terampil, dan memperluas kesadaran akan lingkungan dan penggunaan bahan baku lokal.
BACA JUGA:
Sejumlah Komunitas di Purwakarta Gelar Silaturahmi Wisata Sejarah, Disini Tempatnya
Melalui kisahnya, Tanissa Puti Rahmadiva berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai tanah air Indonesia dengan berkarya dalam berbagai bidang, menjaga lingkungan, dan menghasilkan produk bernilai ekonomi dari limbah. ***