LENSANESIA.COM — Setiap tanggal 10 November Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Penetapan tanggal ini disebabkan karena pada hari itu terjadi peristiwa penting, yaitu pertempuran antara pasukan Indonesia melawan pasukan Inggris usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peristiwa 10 November itu adalah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Kedahsyatan pertempuran ini menimbulkan banyak korban jiwa sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban yang sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu, 150 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya, sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka. Kerugian dalam pertempuran ini tidak sedikit sehingga pertempuran ini mendapat julukan “neraka”.
Momentum 10 November merupakan hari untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari Tanah Air. Tahun ini, tema Hari Pahlawan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”
Dilansir dalam laman Kementerian Sosial (Kemensos), tema ini dimaksudkan untuk menjadikan semangat para Pahlawan sebagai inspirasi dalam memerangi kemiskinan dengan menciptakan kesetaraan, lapangan pekerjaan, serta menginspirasi generasi bangsa untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak. Serta dalam memerangi kebodohan dengan meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengetahuan dan literasi.
Relevansi peringatan Hari Pahlawan saat sekarang ini adalah untuk menunjukkan nilai-nilai luhur para pahlawan yang tidak kenal menyerah dan rela berkorban untuk mempertahankan kedaulatan Bangsa Indonesia dari para kolonialisme. Semangat perjuangan yang dimiliki para pejuang ini harus dipertahan pada generasi muda sebagai penerus perjuangan pahlawan yang sudah gugur tersebut.
Baca juga: Konflik di Kawasan Hutan, Siapa yang Diuntungkan dan Dirugikan?