LENSANESIA.COM – Musibah demi musibah tiada putus dialami umat manusia khususnya menyelimuti tanah air, ada gempa bumi, tanah longsor bahkan pada tahun ini di musim hujan sudah banyak terjadi banjir sebelumnya di tahun 2020 dunia terserang wabah covid-19 banyak sekali saudara kita yang menjadi korban akibat perantara virus berbahaya tersebut.
Kita semua pasti merasa bersedih dengan kondisi, keadaan dan musibah yang terjadi, namun kesedihan itu adalah hal yang wajar. Memang hal ini sangat manusiawi, namun jika memaknai lebih dalam, kita akan menyadari bahwa semua ini sunatullah sebenarnya, tak akan pernah putus dari musiabah dan ujian hidup bagi setiap manusia yang ditaqdirkan oleh Allah SWT.
Itulah sebabnya orang-orang yang mendapat kebaikan dan keberkahan sempurna serta petunjuk dari Allah jika merasa sedih dengan musibah yang terjadi kemudian mereka akan menghibur diri dengan mengucapkan “Innalillaahi wa inna ilaihi rojiun” yang bermakna “Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali padaNya”.
BACA JUGA :
Sah! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H pada 12 Maret 2024
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra., sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, “Permulaan yang ditulis dengan kalam di Lauh Mahfudz atas perintah Allah SWT. adalah kalimah:
اِنِّى اَنَا اللَّهُ لَآاِلَهَ اِلَّااَنَامُحَمَّدٌ عَبْدِىْ وَرَسُوْلِى وَخَيْرَ تِى مَنِ اسْتَسْلَمِ لِقَضَائِى وَصَبَرَ عَلَى بَلَائِى وَشَكَرَ لِنَعْمَائِى اَكْتُبُهُ صِدِّيْقًاوَاَبْعَثُهُ مَعَ الصِّدِّيْقِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاُدْخِلُهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يَسْتَسْلِمْ لِقَضَائِى وَلَمْ يَصْبِرْعَلَى بَلَائِى وَلَمْ يَشْكُرْ عَلَى نَعْمَائِى فَلْيَخْرُجْ مِنْ تَحْتِ سَمَائِى وَلْيَطْلُبْ رَبًّاسِوَائِى.
“Sesungguhnya aku lah Allah, tiada Tuhan selain aku (Allah SWT), Muhammad adalah seorang hamba dan utusanKu. PilihanKu adalah siapa saja yang pasrah atas ketentuan takdirKu, bersabar atas balakKu dan bersyukur atas semua nikmat_Ku. Aku (Allah SWT) tulis dia golongan orang-orang yang jujur dan aku (Allah SWT) bangunkan dia bersama orang-orang yang jujur pada hari kiamat dan aku (Allah) masukkan dia ke surga. Dan barangsiapa tidak pasrah terhadap ketentuan takdirKu dan tidak bersabdar atas balak_Ku serta tidak bersyukur aras semua nikmatKu, maka sebaiknya dia keluar dari bawah kolong langit lalu carilah Tuhan selain aku.”
Al Faqih RahimAllah Ta’ala berkata: “Bersabar atas suatu musibah dan ingat kepada Allah ketika tertimpa kesulitan adalah sesuatu yang wajib atas semua manusia. Karena manusia itu apabila mengingat Allah tatkala tertimpa musbah berarti dia ridho atas ketentuan takdir Allah dan memutuskan harapan syetan.”
Ali Ibnu Abi Thalib KaromAllahu Wajhah, berkata: “Sabar itu terdiri dari tiga unsur, yang pertama yaitu sabar atas ketaatan, kedua sabar atas kemaksiatan, dan ketiga sabar atas musibah. Barangsiapa yang sabar atas ketaatan kepada Allah Ta’ala, maka Allah beri dia seratus derajat dan setiap derajat sama dengan apa yang ada di langit dan di bumi. Barangsiapa yang bersabar dari berbuat maksiat, maka Allah beri dia itu enam ratus dferajat pada hari kiamat dan setiap derajat sama dengan apa yang ada di antara langit dan bumi. Dan barangsiapa yang sabar atas musibah Allah SWT. berikan dia itu pahalanya tanpa perhitungan sedikitpun”.
BACA JUGA :
Keutamaan Shalat Tarawih dari Malam ke 1-30 di Bulan Suci Ramadhan
Dari semua keterangan-keterangan tersebut, maka dapat disimpulkan memang sangat berat kita sebagai seorang hamba untuk menghadapi semua musibah tersebut, baik untuk diri sendiri atau bahkan untuk keluarga dan masyarakat luas.
Namun alangkah mulianya jika kita mampu untuk bersabar, tetap semangat dan taat pada perintah Allah SWT dan berhudznuzan kepadaNya, pastinya semua musibah yang kita terima ada hikmah dan berkah yang memang manusia belum mengetahuinya.
Agar kita semua dapat senantiasa dalam lindungan,pertolongan di setiap musibah dan semoga mendapatkan ridha Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat kelak. ***
Wallahu A`lam. Semoga bermanfaat.