Jakarta, LENSANESIA.COM -Kementerian Perindustrian Republik Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap upaya Perkumpulan Petani Rempah Indonesia (PPRI) untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan komitmen tersebut saat menerima kunjungan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PPRI di kantornya pada Selasa (5/12/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Agus Gumiwang, didampingi oleh Putu Juli Ardika, Dirjen Industri Agro, dan Sigit, Staf Ahli Menteri, menekankan dukungan Kemenperin terhadap program “quick wins” PPRI, terutama program Agroindustri Kelor di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Menteri Agus Gumiwang menyatakan bahwa Kemenperin akan memberikan bantuan standarisasi produk dan intervensi teknologi pengeringan, yang merupakan bagian integral dari proses pembuatan tepung kelor. Pihaknya juga berkomitmen untuk mengkaji penggunaan tepung kelor sebagai superfood untuk penanganan stunting, termasuk melalui fortifikasi tepung telur.
Baca Juga: Kabupaten Purwakarta Bakal Jadi Pilot Project Perkebunan Teh Kelor di Tahun 2024
Selain itu, Kemenperin akan memberikan dukungan dalam business matching untuk menggalakkan kegiatan hilirisasi produk tepung kelor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor rempah.
Sekjen DPN PPRI, Ivan Kuntara, menjelaskan bahwa program Agroindustri Kelor di Purwakarta bertujuan untuk meningkatkan derajat ekonomi rakyat. Program ini dijalankan dengan memanfaatkan lahan kritis untuk mencapai kemandirian energi berbasis teknologi dan berwawasan kesejahteraan masyarakat tani.
“Agroindustri Kelor berjalan dengan memanfaatkan lahan kritis untuk kemandirian energi berbasis teknologi dan berwawasan kesejahteraan masyarakat tani,” ujar Ivan kepada awak media.
Baca Juga: Kementan Apresiasi Langkah Himpunan Alumni IPB dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan
Ivan Kuntara juga memaparkan program jangka menengah PPRI, yaitu Agroindustri Kemiri Sunan di Purwakarta. Program ini dianggap layak menjadi pilot project dan dapat diduplikasi di daerah lain. Agroindustri Kemiri Sunan sejalan dengan komitmen global tentang penanganan perubahan iklim, dengan fokus pada pengurangan emisi dan pencapaian keberlanjutan dunia pada tahun 2050.
Produk unggulan dari program ini adalah kemiri sunan, yang memiliki potensi besar sebagai bahan baku biodiesel. Biji kemiri sunan mengandung 50-62 persen minyak mentah, yang dapat diubah menjadi biodiesel hingga 90 persen. Pengembangan kemiri sunan diharapkan dapat menjadi bagian integral dari program ketahanan energi berkelanjutan, termasuk biodiesel, bioetanol, dan bioavtur.
Baca Juga: Peringati International Volunteer Day 2023, Relawan di Purwakarta Promosikan Usaha Rakyat Sejak 1995
Dengan dukungan Kemenperin, PPRI berharap dapat terus berperan dalam mendukung ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani rempah, dan membangun industri berkelanjutan di Indonesia. Kemitraan ini menjadi langkah positif dalam memajukan sektor rempah sebagai salah satu potensi besar dalam perekonomian nasional.***