Purwakarta, LENSANESIA.COM – Bertempat di Desa Sela Awi Kec. Pasawahan, Purwakarta, di kediaman Dr. Gugun Gumilar, tokoh muda yang aktif di Forum Internasional, Ia dikenal akan prestasi nya sebagai Duta Muda Perserikatan Bangsa Bangsa, sejumlah tokoh dan kelompok masyarakat turut serta dalam kegiatan Haul mengenang wafatnya kedua orang tua Gugun Gumilar, H. Tajudin Al Ansori dan Hj. Siti Mariam, yang keduanya merupakan Tokoh Pendidikan Keagamaan di wilayah setempat.
Silaturahmi tersebut sekaligus menjadi momentum untuk menyerukan pesan REKONSILIASI pasca Pemilu, di mana turut hadir perwakilan dari para Tim Kampanye Daerah dan Simpatisan dari setiap Capres-Cawapres di antaranya, Irwan P. Abdurahman mewakili Tim Kampanye Prabowo-Gibran Kab. Purwakarta, Atep Heru mewakili Tim Kampanye Ganjar-Mahfud, dan Aziz Agustiana mewakili Simpatisan Anies-Muhaimin. Ketiga nya sepakat untuk bersama sama menggelorakan kembali semangat kebersamaan sebagai warga NKRI.
BACA JUGA :
GOLPUT Sama dengan Mengingkari Sejarah Reformasi ’98
Dr. Gugun Gumilar sendiri, selaku tuan rumah acara, menegaskan pentingnya memupuk semangat persaudaraan di tengah dinamika politik pasca-Pemilu.
“Dalam situasi menunggu hasil resmi dari KPU Kita pupuk kembali semangat persaudaraan dan siapa pun nantinya yang memimpin Indonesia semoga dapat membawa NKRI lebih baik lagi. Indonesia butuh bangsa yang rukun dan bersinergi untuk mampu bersaing dengan bangsa bangsa lain di kancah Global,”ujar Dr. Gugun Gumilar, yang juga Duta Muda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Dalam kapasitas sebagai Duta Muda PBB, Saya sering menyerukan pesan perdamaian di Forum Internasional serta menyampaikan gagasan kemajuan negara berkembang seperti Indonesia di forum lintas negara, akan Ironis jika di dalam negeri sendiri Kita saling terpecah, Pemilu sebagai ajang kontestasi mencari kepemimpinan nasional dan wakil rakyat telah hampir usai, Mari Kita kembali merekatkan Ukhuwah sebagai satu keluarga besar NKRI,” tambahnya.
BACA JUGA :
Sejarah Komunitas di Purwakarta: ‘Rocket Station’ Salah Satu Pelopor Event Organizer
Sementara itu, Koordinator BELA Purwakarta, Aa Komara Cakradiparta, menyampaikan pentingnya menjaga semangat kebersamaan di tengah perbedaan pilihan politik. Meskipun dilema dirasakan di musim Pemilu, BELA Purwakarta berhasil menjaga suasana yang kondusif dan penuh saling menghargai antaranggota.
“Sebagai wadah silaturahmi lintas elemen masyarakat dengan latar belakang yang sangat majemuk/heterogen, Bela Purwakarta dalam fungsinya sebagai Solidarity Maker berkewajiban untuk menjaga semangat kebersamaan, pada musim pemilu ini Kami memang merasakan dilema, ketika rekan rekan dalam situasi berbeda pilihan dan dukung mendukung yang memang merupakan hak konstitusi, demokrasi nya untuk dipilih dan memilih,” ungkap Komara
“Namun sejauh ini, alhamdulillah dapat terkendali dan saling respect di antara mereka, semoga situasi kebersamaan ini terus menular ke elemen masyarakat lainnya, karena upaya upaya Rekonsiliasi pasca Pemilu agar masyarakat kembali guyub ini bukan hanya tugas Pemerintah tapi merupakan tanggung jawab bersama karena sejak Republik ini berdiri Kita sudah bersepakat sebagai Bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, bersatu padu dalam keberagaman dan sejak Merdeka dari Penjajahan Bangsa Asing sudah berkomitmen untuk hidup bersama Se-nasib Se-penanggungan menjadi bangsa yang harmonis dan tangguh terhadap berbagai Ujian Disintegrasi,” Pungkas Komara.
BACA JUGA :
Lagi, Sat Res Narkoba Polres Subang Berhasil Menangkap Dua Pengedar Obat Tanpa Izin Edar
Turut hadir dan menyampaikan Pesan Rekonsiliasi dalam forum silaturahmi tersebut antara lain, Komunitas Asep Asep (K.A.A. Kabupaten Purwakarta), Komunitas Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta (GPHP), Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (PERMATA), Paguyuban Mojang Jajaka Purwakarta (PMJP), Institute of Democracy & Education (IDE) Indonesia, Komunitas Penyanyi dan M.C., Banser Nahdlatul Ulama, MKGR Kabupaten Purwakarta, serta sejumlah kelompok masyarakat lainnya.
Pesan rekonsiliasi yang disampaikan dalam forum silaturahmi tersebut menjadi momentum penting untuk menguatkan semangat kebersamaan dan persatuan sebagai pondasi bangsa. Dengan demikian, masyarakat Purwakarta dan Indonesia pada umumnya diharapkan dapat melangkah maju sebagai bangsa yang harmonis dan tangguh di tengah berbagai ujian dan tantangan.