LENSANESIA.COM, Purwakarta – Dalam rangka menjaga dan melestarikan warisan leluhur, Kepala Desa Dangdeur sekaligus ketua APDESI Kabupaten Purwakarta Tatang Taryana SM, bersama Ketua Karang Taruna (Katar) Desa Cibungur Komaludin Jamil (zarrot) memimpin kegiatan ziarah ke makam Ki Raga Sakti yang berlokasi di Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Kegiatan ini juga sekaligus diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah dan budaya lokal. Rabu,(18/24).
Acara yang dihadiri oleh perangkat desa, tokoh adat, serta warga sekitar ini menjadi momen penting dalam memperkuat silaturahmi antarwarga, sekaligus melestarikan tradisi ziarah makam leluhur yang telah dilakukan secara turun-temurun.
Makam Ki Raga Sakti dianggap sebagai situs penting yang menghubungkan masyarakat Desa Dangdeur dengan sejarah pendiriannya.
Baca juga :Diterjang Hujan Deras, Atap Venue Cabang Olahraga Nasional Menembak (PON) XXI Aceh-Sumut Ambruk
Dalam sambutannya,Tatang Taryana, mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun. Ia menekankan pentingnya menjaga tali silaturahmi dan melestarikan tradisi leluhur yang telah diwariskan kepada generasi saat ini.
“Abdi sing di jadikeun pemimpin anu nyaah KA rakyatnya ,anu peduli KA rakyatna jeng mudah mudahan rakyat subur makmur, gemah ripah loh jinawi,” ungkap Tatang dalam pidatonya.
Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar tidak memiliki pemikiran yang menyimpang dari nilai-nilai luhur yang telah dijalankan.
“Titip ke semuanya, kegiatan muludan seperti ini semoga diteruskan setiap tahun. Jangan ada pemikiran yang aneh-aneh. Kegiatan ini mempererat tali silaturahmi antara sesama, khususnya warga Dangdeur,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tatang menegaskan pentingnya melestarikan adat istiadat dan tradisi lokal sebagai bagian dari menghormati para leluhur yang dahulu membuka dan membangun desa tersebut.
“Ini mah leluhur kita, di mana dahulu dalam sejarahnya membuka lembur ini. Jalanna manawi, mun teu manteunna, urang moal tiasa jadi warga desa Dangdeur.”
Baca juga : Kisah Inspiratif: Perjuangan Yolan dalam Dunia Pendidikan yang Berjuang untuk Masa Depan Papua