Purwakarta, LENSANESIA.COM – Masyarakat Purwakarta kembali dihebohkan dengan modus penipuan yang mengatasnamakan sosok terkenal, kali ini adalah Ibu Ida Dayak.
Kabar adanya pengobatan tradisional yang dilakukan oleh orang yang mengaku sebagai Ibu Ida Dayak beredar luas di media sosial pada Kamis (15/8/2024), khususnya setelah sebuah flyer viral yang mengundang masyarakat untuk datang ke Gedong Sigrong pada tanggal 19 Agustus 2024 dalam acara pengobatan Ibu Ida Dayak.
Namun, di balik iming-iming pengobatan ajaib, muncul peringatan dari sejumlah warganet yang mencurigai adanya upaya penipuan.
BACA JUGA :
‘Matahari Bersinar’ di Posyandu Remaja Pondoksalam, Purwakarta
Salah satu warganet dengan akun Facebook Sopian II, dengan tegas mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.
“Hati-hati ya buat sobat FB kalau mau ikutan acara ini. Kalau disuruh transfer jangan mau, sepertinya sudah banyak memakan korban,” tulisnya.
Dalam postingannya, Sopian II juga mengungkapkan modus operandi para pelaku penipuan ini.
BACA JUGA :
Yudi Mimo, Hadirkan Nuansa Baru pada Hymne Purwakarta
Mereka meminta calon pasien untuk melakukan transfer uang dengan alasan untuk mencetak nomor antrean dan biaya transportasi mendatangkan “pengobat”. Besaran uang yang diminta pun cukup besar, yakni Rp200.000 untuk nomor antrean dan Rp500.000 untuk biaya transportasi.
“Punten agak melenceng, kanggo baraya FB upami bade ngiringan acara ieu sing kade nya upami titah transfer heula ulah daek da ntos seeur anu katipu,” tulisnya dalam bahasa Sunda, yang artinya: “Maaf agak menyimpang, untuk teman-teman FB jika ingin mengikuti acara ini harap berhati-hati ya, jika disuruh transfer dulu jangan mau karena sudah banyak yang tertipu. Awalnya panitia minta transfer Rp200.000 dengan alasan untuk mencetak nomor antrean, terus disuruh transfer lagi Rp500.000 dengan alasan biaya transportasi.”
Terkait hal ini, Nanang Permana, Kepala pengelola areal Gedung Keresidenan yang meliputi Gedong Sigrong menegaskan bahwa acara pengobatan yang dimaksud tidak pernah dijadwalkan di lokasi tersebut.
BACA JUGA :
Sejarah Kabupaten Purwakarta, Dikenal Sebagai Pusat Perdagangan Nusantara Hingga Kota Pensiunan