Purwakarta, LENSANESIA.COM – Perayaan dan Peringatan Hari Jadi Purwakarta ke-193 tengah dalam prosesi menuju ke hari puncak yaitu pada tanggal 20 Juli 2024, yang akan jatuh pada hari Sabtu pekan ini.
Meski menuai kritikan dari sejumlah pihak, terkait dibatalkannya kegiatan NAPAK TILAS Wanayasa – Sindang Kasih yang sedianya dijadwalkan pada tanggal 13 Juli 2024, termasuk kecaman keras dari Founder BELA PURWAKARTA, Aa Komara, setidaknya “luka” itu terobati dengan diundangnya Keluarga Mama Sempur Plered (KH. Tubagus Ahmad Bakri) untuk pertama kali nya dalam sejarah peringatan Hari Jadi Purwakarta.
“Di awal kami sangat kecewa ketika mengetahui momentum peringatan peristiwa bersejarah yang Justru berkaitan Erat dengan berdirinya Purwakarta, yaitu kegiatan NAPAK TILAS dihapus dalam jadwal peringatan, perayaan Hari Jadi Purwakarta tahun ini, setelah baru saja dihidupkan lagi pada tahun lalu dan setelah hampir 13 tahun lamanya tidak diperingati,” ucap Aa Komara.
BACA JUGA :
Akses Jalan di Desa Panyindangan, Sukatani Purwakarta Rusak Parah! Warga Bilang Begini
Dampak dari kevakuman selama 13 tahun tersebut, umumnya warga Purwakarta, terkhusus Generasi Muda kurang mengenal Asal Usul Kota nya berikut para pendirinya. Padahal dalam Forum Forum Resmi para Stake Holder Purwakarta selalu bernarasi tentang Kearifan Lokal.
NAPAK TILAS merupakan Momentum Perpindahan Ibukota dari Wanayasa ke Sindang Kasih yang diprakarsai Dalem Sholawat (R.A.A. Soeriwinata) pada tahun 1830, yang setahun kemudian oleh Dalem Sholawat atas restu para kasepuhan pada waktu itu ibukota baru tersebut dinamai PURWAKARTA yang digunakan hingga sekarang.
“Kami tidak alergi dengan kemasan acara Hari Jadi dengan beragam gebyar kegiatan, namun yang disayangkan justru mengapa Peristiwa Utama yang berkaitan langsung dengan Historis Kelahiran PURWAKARTA, yaitu NAPAK TILAS, dihapuskan tanpa alasan mendasar yang disampaikan ke publik,” kata Aa Komara.