LENSANESIA.COM – Purwakarta – Pergerakan tanah terjadi di Kampung Cibodas RT 021/003 dan Kampung Panyindangan RT 022/001, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (16/04/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, dan pada Kamis (18/04/2024) pukul 03.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan W.D, STTP, melalui Danru Rudi Aribowo, mengatakan bahwa pegerakan tanah disebabkan oleh lokasi bencana yang berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah.
Baca juga : Arus Mudik dan Balik Lebaran 1445 Hijriah Aman dan Lancar, Kemenag Purwakarta Apresiasi TNI-Polri
“Kita telah melakukan Assesment kelokasi Tempat Kejadian Bencana (TKB), pada hari kemarin Rabu, 17 April 2024 dan juga hari ini Kamis, 18 April 2024”
Wilayah tersebut berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan, serta memiliki lereng yang mengalami gangguan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gerakan tanah saat curah hujan tinggi.
“Jenis gerakan tanah yang terjadi adalah tipe rayapan, di mana tanah bergerak secara perlahan dan terus-menerus. Tata guna lahan yang dominan adalah pertanian lahan basah. Hal ini dapat menyebabkan penjenuhan dan pelunakan tanah akibat akumulasi air dari lahan pertanian,” jelasnya.
Baca juga : KPU Purwakarta Buka Pendaftaran Anggota PPK dan PPS untuk Pilkada 2024
Selain itu Rudi pun mejelaskan, bahwa dampak dari pergerakan tanah tersebut mengakibatkan pelebaran retakan dengan lebar 35 cm dan kedalaman 63 cm, dengan panjang jalan yang terdampak mencapai 116 meter dan lebar 5 meter, serta tinggi anjlokan sebesar 1,5 meter.
“Kami BPBD Purwakarta bersama dengan aparat desa, kecamatan setempat, dan instansi terkait, telah melakukan peninjauan langsung dan penyelidikan saat dan setelah terjadinya bencana untuk mengetahui penyebab dan cara penanggulangannya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) akan menurunkan alat berat dalam upaya penanggulangan bencana pergerakan tanah di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
“Untuk saat ini, akses jalan akibat pergerakan tanah tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah, masyarakat serta relawan, dan pihak swasta dalam upaya penanggulangan bencana pergerakan tanah ini,” tutupnya.
Semoga bisa segera ditangani..