Purwakarta, Lensanesia.com – Tanah Longsor terjadi di Kp. Pondok Bungur, RT 003 RW 001, Desa Pondokbungur, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Kamis (29/2/2024) pagi.
Longsor terjadi di area tanah milik Bapak ii, yang dimana material tanah longsoran menimpa area pesawahan milik Suma, Ahmid dan Jaja dengan ruas longsoran, tinggi sekitar 40 meter, panjang 40 meter dengan luas kurang lebih 2000 meter.
Baca juga : Loncat Dari Jembatan Irigasi Changsin, Seorang Pria Hilang dan Tenggelam, TIM SAR Gabungan Lakukan Pencarian
Kejadian ini mengakibatkan korban jiwa, atas nama Engkih (55), yang tengah mengisi air untuk semprotan hama di sekitar area pesawahan.Saksi mata, Ibu Emay, yang berada di sekitar lokasi kejadian, mendengar suara retakan tanah yang disusul dengan longsoran tanah. Engkih, berusaha melarikan diri namun kesulitan karena berada di area persawahan yang sulit dilalui.
Ibu Emay dengan cepat melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat di luar area persawahan, namun naas korban atas nama Engkih tak bisa menyelamatkan diri, Material tanah longsoran mengakibatkan korban terbawa sejauh ± 30 meter dari titik korban tertimbun longsoran, setelah melakukan pencarian akhirnya korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan W.D,.STTP, kejadian tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi serta faktor resapan air yang memicu tanah longsor.
“Hujan dengan intensitas tinggi dan rendahnya kualitas saluran drainase, serta kemiringan lereng yang tajam, meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor,” ujar Abah Erlan sapaan akrabnya.
Selain itu Abah Erlan pun, menyampaikan bahwa upaya tanggap bencana saat ini dilakukan oleh berbagai pihak. TNI-Polri, Damkar, Dinas Pertanian, DPUTR, aparat Kecamatan, aparat Desa, relawan (FKP3D) dan juga masyarakat sekitar untuk meningkatkan efektivitas penanganan bencana ini.
“Kami sedang bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas serta langkah-langkah penanganan bencana ini. TNI-Polri, Damkar, Dinas Pertanian, DPUTR, aparat Kecamatan, aparat Desa, relawan (FKP3D) serta masyarakat sekitar turut serta dalam upaya ini,” Pungkasnya.
Langkah-langkah yang diambil tidak hanya sebatas penanganan pasca kejadian, tetapi juga edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana dengan mengenali tanda-tanda bahaya longsor dan langkah-langkah evakuasi yang tepat. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih siap dan waspada terhadap potensi bencana alam di wilayah mereka.
Kejadian ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan pentingnya mitigasi bencana dan kerjasama antar lembaga dalam mengatasi dampak bencana alam. Semoga langkah-langkah pencegahan yang diambil dapat meminimalkan resiko terjadinya kejadian serupa di masa depan. ***