Purwakarta, LENSANESIA.COM – Meskipun musim penghujan telah tiba, antusiasme pembeli perlengkapan layangan di Warung Layangan D2N Bongas tampaknya belum surut, meskipun tidak sebanyak pada musim kemarau.

Warung layangan yang telah berdiri sejak sekitar tahun 2014 ini sempat tutup total karena kesibukan pemiliknya, namun kembali beroperasi sekitar tahun 2017.

Terletak di sebuah gang sempit yang terkenal di Purwakarta, Warung Layangan D2N Bongas masih mampu menarik minat para penggemar layangan, bahkan di musim hujan seperti sekarang ini.

Hal ini tidak terlepas dari jumlah komunitas layangan yang berkembang pesat di Purwakarta.

BACA JUGA :
[Hoaks] Puskesmas Purwakarta Buka Lowongan Kerja

Menurut Dadan Setiabudi, pemilik warung layangan D2N Bongas, komunitas layangan tidak terpengaruh oleh musim karena setiap Sabtu dan Minggu selalu diisi dengan kegiatan ‘mabar’ (main bareng) sambil menjalin silaturahmi.

“Ketika hujan turun, kita berhenti sejenak untuk ngopi, ngobrol, dan bercanda. Begitu hujan reda dan ada angin, kita olahraga lagi nerbangin layangan,” ujar Dadan kepada Lensanesia.com, Jum’at (23/2/2024).

“Jika angin tak berhembus, kita manfaatkan waktu untuk silaturahmi dan berbagi cerita dengan sesama anggota komunitas, mulai dari keluh kesah pekerjaan, percintaan, hingga urusan ekonomi keluarga,” tambahnya.

Dadan Setiabudi, selaku pemilik Warung Layangan D2N Bongas sekaligus salah satu pengurus Pelangi Kabupaten Purwakarta, menyatakan bahwa permainan layangan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi salah satu pendorong ekonomi lokal.

BACA JUGA :
Polres Purwakarta Berhasil Meringkus Lima Pelaku Spesialis Curanmor

“Banyak pengrajin yang mencari nafkah dengan membuat layangan dan gelasan, sehingga mampu menyekolahkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi,” ucap Dadan.

Permainan tradisional ini diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Dadan juga memberikan pesan kepada para pemain layangan agar memperhatikan tempat bermain yang aman, terutama saat musim kemarau tiba dan daerah setempat memasuki musim layangan.

“Pastikan untuk bermain layangan di tempat yang aman, seperti lapangan yang jauh dari jalan raya atau sawah yang tidak dilewati kendaraan. Hindari bermain di dekat jalan raya atau jalur kendaraan bermotor, karena benang layangan yang putus dapat membahayakan pengendara sepeda motor,” pungkas Dadan.

BACA JUGA :
Pengamen di Serang Ditangkap, Cabuli anak Dibawah Umur

Dengan demikian, antusiasme masyarakat terhadap permainan tradisional layangan tetap tinggi, meskipun dihadapkan pada perubahan musim.

Warung Layangan D2N Bongas menjadi bukti nyata betapa pentingnya permainan ini dalam mempererat hubungan sosial dan membangun perekonomian lokal. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *