Bandung, LENSANESIA.COM – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, memastikan bahwa petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bey Triadi Machmudin menegaskan bahwa kerja keras petugas Pemilu, termasuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi, yang telah menjalankan Pemilu 2024 dengan lancar, layak diapresiasi dan bahkan bisa disebut sebagai pahlawan demokrasi.

“Santunan KPU akan diberikan. Kita mengapresiasi pekerjaan mereka. Tidak berlebihan kalau mereka disebut pahlawan demokrasi, karena sudah bekerja keras mewujudkan pemilu yang aman, lancar, dan damai,” kata Bey di Bandung, Senin (19/2/2024).

BACA JUGA :
KPU: Server Data Pemilu dan Sirekap Berada di Indonesia, Tidak di Luar Negeri

Bey menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait enam petugas KPPS, satu orang PPS, dan dua saksi yang meninggal dunia atau sakit, meski jumlah pastinya belum diketahui secara persis.

“Penyebabnya serangan jantung, riwayat sakit dada, ada juga yang diabetes. Memang ada riwayat penyakit, ada yang stroke juga,” ungkapnya.

Menurut Bey, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama KPU telah berupaya mengantisipasi jatuhnya korban petugas saat Pemilu 2024 dengan menyiapkan fasilitas kesehatan.

BACA JUGA :
Kemenkes Catat 57 Petugas Pemilu Meninggal Dunia dan Lebih dari 8.000 Orang Dirawat

“Kita sudah mengantisipasi sebetulnya dengan menyiapkan fasilitas dan petugas kesehatan,” katanya.

Tercatat bahwa enam petugas KPPS di Jawa Barat meninggal dunia selama pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 pada tanggal 14-15 Februari lalu.

Mereka tersebar di beberapa kabupaten dan kota, seperti Kabupaten Garut (dua orang), Kabupaten Sukabumi (satu orang), Tasikmalaya (satu orang), dan Kabupaten Bogor (dua orang). Kematian mereka diduga disebabkan oleh kelelahan saat bertugas.

BACA JUGA :
Cek Stok Beras di Pasar, Pj Gubernur Jawa Barat: Masyarakat Tidak Perlu Panik dan Jangan Beli Berlebihan

“Mayoritas dari mereka berusia antara 35 hingga 45 tahun, sementara dua orang lainnya berusia di atas 55 tahun,” tandas Bey Triadi Machmudin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *