Purwakarta, LENSANESIA.COM – Bencana longsor kaki gunung Anaga di Desa Sukamulya dan Desa Cisarua Kecamatan Tegalwaru Purwakarta yang terjadi pada Kamis, 4 Januari 2024 lalu, para pengungsi masih berada di titik pengungsian.

Pemukiman rumah yang didirikan diatas kontur tanah yang labil dan kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan deras, mengakibatkan warga belum bisa kembali kerumahnya masing-masing, karena di hawatirkan terjadi kembali longsor susulan, namun warga sekitar bersama petugas dan relawan gabungan sering meninjau dan mengecek kondisi rumah di sekitar lokasi terdampak.

Baca juga : Raisa, seorang Gadis yang menghibur Pengungsi korban longsor Kaki Gunung Anaga Tegalwaru, Ternyata Memiliki segudang Prestasi !

Rita bersama temannya, saat menjadi rewalan membantu memantau situasi terkini pasca longsor Gunung Anaga (Foto :Lensanesia.com/Openk WJ)

Rita seorang gadis asal Kp. Paratag (Bungursarang) RT/RW 05/03 Desa Cisarua mengatakan, bahwa dirinya dan juga keluarganya termasuk penyintas yang terdampak akibat longsor dari gunung Anaga ini.

“Ya, saya serta keluarga saya sekarang ikut mengungsi di titik pengungsian, karena saya khawatir dan masih ketakutan apabila terjadi lagi longsor susulan, dan takut ada bebatuan yang disertai material longsoran yang jatuh lagi”, kata Rita.

Namun selain jadi pengungsi, Rita pun bergabung bersama petugas gabungan dalam penanganan penanggulangan bencana longsor ini.

Baca juga : Pasca Bencana Longsor Gunung Anaga Di Kecamatan Tegalwaru Purwakarta, Ini Yang Dilakukan BNPB Indonesia

Rita saat menuju titik pengungsian di balai Desa Cisarua Tegalwaru (Lensanesia.com/Openk WJ)MP

“Saya ikut bergabung menjadi relawan bersama petugas untuk mantau kondisi perkembangan di daerah saya yang terdampak longsoran dan juga membantu pengungsi lainnya bila mana ada hal-hal yang perlu dibantu/ditolong, serta saya berada di Pos Naga Hitam yang letaknya tak jauh dari titik longsoran”, lanjut Rita.

Selain itu Rita pun berharap, semoga bencana longsor ini tidak berkelanjutan dan semoga pemerintah dan juga pihak-pihak terkait bisa menanggulangi bencana ini dengan sebaik mungkin, agar warga yang terdampak bisa kembali lagi kerumahnya dengan aman dan nyaman.

“Bencana ini merupakan tanggungjawab kita bersama, dan kita harus bekerja sama baik pemerintah, petugas, relawan, dermawan maupun masyarakat sekitar dan juga para stackholder lainnya, agar penanggulangan pasca bencana ini bisa semaksimal mungkin”, pungkasnya.

Baca juga : Hujan Deras Mengakibatkan Longsor, Sebagian Badan Jalan Utama Tasikmalaya Garut Tertutup

Di setiap pagi, siang dan juga sore, Rita ikut bersama petugas untuk mengecek kondisi wilayah yang terdampak longsor, membantu menyalurkan logistik dan juga pengecekan secara berkala ke lokasi penyintas (pengungsian), serta memberikan edukasi terkait bencana longsor.

Semenjak Rita bergabung bersama dengan Tim Relawan Gabungan, Rita sangat aktif dalam proses penanggulangan bencana yang sedang berlangsung. Kegiatan yang biasa dilakukan mulai dari asesmen / validasi data dilapangan hingga terlibat membantu tim untuk melakukan home visit ke rumah warga terdampak/terancam dilokasi bencana. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *