Purwakarta, LENSANESIA.COM – Ribuan warga yang menjadi korban tanah longsor di Gunung Anaga, Purwakarta, Jawa Barat, masih bertahan di lokasi pengungsian dan menyatakan kesiapannya untuk direlokasi guna menghindari potensi bahaya lebih lanjut.
Dampak dari bencana longsor Gunung Anaga mencakup rusaknya 4 rumah secara berat, 3 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 9 rumah berpotensi terdampak longsor.
Selain itu, 2 MCK mengalami kerusakan dan satu tempat ibadah juga rusak akibat peristiwa tersebut. Terdapat 8 tiang listrik yang roboh dan luas area sawah seluas 3 hektar tertimpun oleh tanah longsor.
BACA JUGA :
Relawan Bantu Evakuasi Serta Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Gunung Anaga Di Tegalwaru
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Jum’at 5 Januari 2024, jumlah pengungsi terdampak bencana longsor Gunung Anaga mencapai 1.797 orang. Mereka berasal dari 520 keluarga yang tinggal di RT 16, 17, dan 18, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat.
Para pengungsi tersebar di berbagai lokasi pengungsian, termasuk SDN 2 Sukamulya, fasilitas umum, dan rumah warga serta keluarga korban. Saat ini, mereka yang masih mengungsi membutuhkan bantuan pakaian dan fasilitas lainnya.
Lokasi pengungsian di sekolah dasar (SD) menjadi pusat informasi, logistik, dan pemantauan bagi para pengungsi dampak longsor. Mereka memilih untuk bertahan di tempat-tempat tersebut karena tempat tinggal mereka masih belum dinyatakan aman oleh petugas. Longsoran tanah, bebatuan, hingga pohon masih dibiarkan tanpa upaya pembersihan karena kondisi tanah yang labil dan potensi longsoran susulan.
Pengungsi mulai beradaptasi dengan kehidupan di pengungsian, dari tempat tidur, logistik, hingga keperluan sehari-hari. Sejauh ini hanya pakaian yang perlu tambahan karena sebagian masih ditinggal di rumah.