Purwakarta, LENSANESIA.COM – Sebuah inisiatif kreatif yang bertajuk “WISDUL” atau Wisata Jaman Dulu tengah membangkitkan antusiasme masyarakat di Purwakarta. Diprakarsai oleh Aa Komara, founder Bela Purwakarta, kegiatan ini bertujuan menghadirkan ikon destinasi baru dengan sentuhan heritage, melengkapi aktivitas WISKUL (Wisata Kuliner) yang sudah lama menjadi daya tarik di kawasan sekitar obyek wisata Situ Buleud setiap akhir pekan.

“Wisatawan atau publik luar yang berkunjung ke Purwakarta seharusnya mendapatkan pengalaman yang unik dan berbeda dari kota-kota lain. Jika hanya berkunjung ke zona Wisata Kuliner di sekitaran Tjeplak saja dapat memberikan kejemuan, karena menu kuliner yang disajikan relatif mudah ditemukan di tempat lain, ” tutur Aa Komara.

“Aktivitas WISDUL ini nantinya diharapkan dapat menciptakan dampak positif, termasuk memberikan ruang bagi generasi bertalenta untuk unjuk bakat dan mendapatkan apresiasi yang layak. Selain itu, UMKM kerakyatan dengan sentuhan tradisi lokal diharapkan dapat naik derajat, membawa sajian seperti Surabi, Bajigur, Bandrek, dan ragam menu klasik lainnya ke panggung yang lebih tinggi. Produk lokal karya warga Purwakarta pun diharapkan mendapatkan tempat yang “elegan” dan penuh bobot sejarah,” tambahnya.

BACA JUGA:
Memori Bersejarah di Gedung Karesidenan Purwakarta

Aa Komara juga mengutarakan kebutuhan akan ruang publik, terutama bagi komunitas di Purwakarta yang selama ini kesulitan mencari ruang interaksi yang bersifat kolaboratif dan massif. Keberadaan Gedung Karesidenan yang memiliki pelataran luas dianggap sebagai solusi strategis, baik untuk ekspos sejarah maupun sebagai ruang silaturahmi lintas komunitas.

Sejarah Gedung Karesidenan Purwakarta, yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda, menjadi bagian penting dari proyek WISDUL. Bapak Proklamator Kemerdekaan RI, Wakil Presiden RI pertama, Dr. Mohammad Hatta atau Bung Hatta, pernah tercatat beraktivitas di gedung ini.

Aa Komara, founder Bela Purwakarta dan seorang pencinta sejarah Purwakarta, menyimpan koleksi dokumentasi kunjungan Bung Hatta ke Purwakarta, termasuk berpidato di depan rakyat, bertemu dengan ulama legendaris Mama Sempur Plered, dan mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting lainnya.

BACA JUGA:
Sejumlah Komunitas di Purwakarta Gelar Silaturahmi Wisata Sejarah, Disini Tempatnya

Dalam rangka mendukung proyek WISDUL, Aa Komara berencana untuk menggelar pameran mini yang menampilkan dokumentasi kunjungan Bung Hatta. Hal ini akan dipadukan dengan kegiatan masyarakat bertema “Wisata Jaman Dulu,” yang diharapkan dapat menjadi daya tarik baru dan ikon destinasi heritage di Purwakarta.

Komara menjelaskan bahwa WISDUL tidak hanya bermanfaat dari segi pengenalan muatan historis, tetapi juga dari sisi pemberdayaan manusia Purwakarta kekinian. Keterlibatan generasi milenial dan Gen Z diharapkan dapat memberikan informasi sejarah tentang kota mereka, termasuk peninggalan bersejarah seperti Gedung Karesidenan.

BACA JUGA:
Gedung Karesidenan Purwakarta: Perjalanan Sejarah yang Dikenang dan Dicintai oleh Komunitas Lokal

Komunikasi intensif dengan pihak pengelola Gedung Karesidenan dan pemerintah Provinsi Jawa Barat terus dibangun untuk mendukung terlaksananya WISDUL. Masyarakat Purwakarta berharap dapat segera menyambut kehadiran “Bung Hatta” dalam acara WISDUL, yang diharapkan menjadi langkah positif dalam menjadikan Purwakarta semakin maju di berbagai bidang. ***